Jumat, 26 April 2024
  • (0473) 21261
  • bpbd@luwuutarakab.go.id

RAKOR PERKEMBANGAN CUACA, INI LANGKAH YANG DIAMBIL BPBD DAN BMKG

RAKOR PERKEMBANGAN CUACA, INI LANGKAH YANG DIAMBIL BPBD DAN BMKG Rapat Koordinasi BPBD Perkembangan Cuaca (9/1/18)

Masamba --- Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Badan Meteorologi, Klimotologi, dan Geofisika (BMKG) Masamba Kabupaten Luwu Utara, Selasa (9/1) kemarin, menggelar Rapat Koordinasi Perkembangan Cuaca dan Penetapan Status Siaga Bencana, di Aula Kantor BPBD Luwu Utara


Dalam rapat yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Abdul Mahfud itu, dihasilkan beberapa kesimpulan yang patut mendapat perhatian oleh seluruh stakeholder, dalam hal ini para SKPD terkait. Salah satunya adalah menyampaikan informasi cuaca untuk tiga bulan ke depan mengingat Kabupaten Luwu Utara adalah daerah dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi sepanjang tahun.


“Perlu kami sampaikan bahwa sifat curah hujan di Januari sampai Maret itu normal, tapi dengan intensitas curah hujan tinggi. Nah, dengan intensitas curah hujan tinggi dan sifat hujan di atas normal, dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas hasil pertanian kita. Untuk itu, perlu ada penetapan status siaga untuk menghadapi curah hujan di atas normal dengan mengarahkan sumber daya yang ada,” ujar Kepala Pelaksana BPBD, Alauddin Sukri.

Alauddin mengatakan, peringatan dini tentang cuaca ekstrim dapat diinformasikan ke masyarakat sampai ke tingkat desa dengan memperkuat jaringan seluler dan ditindaklanjuti dalam bentuk MoU antara BMKG dengan Dinas Kominfo. “Informasi tentang cuaca ini harus betul-betul sampai kepada masyarakat, dan kita berharap kepada Dinas Kominfo agar dapat membantu memperkuat jaringan seluler ke seluruh desa,” terangnya.

Masih kata Alauddin, pengolahan data dan informasi cuaca harus diolah dengan mempelajari topografi dan tipologi wilayah. Bukan itu saja, perlu juga ada upaya sosialisasi pengelolaan lahan pada dataran tinggi agar lebih memerhatikan tindakan konservasi pengolahan lahan. “Ini penting agar kita bisa mengambil langkah-langkah preventif dalam upaya mengurangi resiko dan dampak terjadinya banjir,” pungkasnya (LH)